Norwegia akan menyediakan hingga USD 1 milyar bagi Indonesia untuk membantu mengurangi penggundulan hutan dan degradasi hutan, menurut laporan The Jakarta Post.
Agus Purnomo, kepala Kesekretariatan Dewan Perubahan Iklim Nasional, mengatakan pada koran tersebut bahwa perjanjian itu akan ditandatangani pada 27 Mei dan dana akan mulai mengalir secepatnya tahun ini.
Perjanjian ini muncul dua tahun setelah Norwegia menjanjikan USD 1 milyar pada Brazil untuk mengurangi penggundulan hutan di Brazil. Norwegia juga telah menjanjikan dana bagi Guyana, Tanzania, dan enam negara di Lembah Kongo di bawah Inisiatif Hutan dan Iklim Internasional mereka, yang mengalokasikan 3 juta krone per tahun untuk pelestarian hutan, kebanyakan di tropis.
Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono tahun lalu mengatakan bahwa negaranya akan memotong emisi sebesar 26 persen dari tingkat yang diproyeksikan pada tahun 2020, dan hingga 41 persen jika negara-negara industri mengkontribusikan dananya. Lebih dari 80 persen emisi Indonesia merupakan akibat dari penggundulan hutan dan degradasi ekosistem kaya karbon seperti lahan gambut, menurut data dari World Resources Institute.
Kontribusi Norwegia akan masuk ke dalam tambahan angka 15 persen, menurut Purnomo.
“Kami tidak akan menipu masyarakat, janji dari Norwegia tidak akan digunakan untuk mencapai taget Indonesia untuk pemotongan emisi 26 persen,” ujar Purnomo pada The Jakarta Post.
“Kami masih pada diskusi tahap pertama. Kami belum memutuskan proyek mana [dari 70 program] yang akan dibiayai pemerintah Norwegia,” ujarnya, merujuk pada 70 program yang dikembangkan oleh pemerintah Indonesia yang dapat mengurangi hingga 2 milyar ton emisi.