Site icon Conservation news

Foto: Anak Harimau Hidup Ditemukan di Bagasi Check-In di Antara Mainan Boneka Harimau

Anak harimau berusia dua bulan ditemukan dibius dan disamarkan di antara mainan boneka harimau di dalam barang bawaan wanita di Bandara Internasional Suvarnabhumi Bangkok hari Minggu, menurut laporan TRAFFIC, jaringan pemantau perdagangan hewan liar.



Wanita Thailand usia 31 tahun ini dijadwalkan masuk pesawat Mahan Air, dengan tujuan Iran ketika ia mengalami kesulitan dalam pemeriksaan atas tasnya yang berukuran terlalu besar. Pengamatan x-ray menemukan sesuatu yang mirip dengan kucing hidup.



Petugas dari Departemen Pengembangan Ternak dan Departemen Konservasi Taman Nasional, Hewan, dan Tanaman kemudian memeriksa tas tan menemukan anak harimau yang dibius, yang sekarang berada dalam perawatan Pusat Pertolongan dari Departemen Konservasi Taman Nasional, Hewan, dan Tanaman. Penyelidik kini sedang bekerja untuk memutuskan apakah harimau itu “ditangkap dari alam liar atau dipelihara, dari mana asalnya dan perkiraan tujuan akhirnya,” menurut TRAFFIC.





Anak harimau yang hidup dan terbius ditemukan awal minggu ini di dalam barang bawaan saat check-in di bandara Bangkok. Foto milik TRAFFIC.

Harimau terdaftar dalam Appendix I Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora (CITES) yang dilarang atas perdagangan internasional untuk keperluan komersial. Baik harimau yang dipelihara dan yang ditangkap dari alam liar berada dalam peraturan yang sama.



Harimau terdaftar dalam spesies yang Terancam Punah dalam Daftar Merah IUCN mengenai Spesies yang Terancam. Populasi harimau di Thailand sangat terancam oleh perburuan dan perdagangan untuk memenuhi permintaan internasional atas bagian-bagian, produk harimau, dan harimau hidup.



“Kami memberikan tepuk tangan pada semua agensi yang bekerja sama untuk membongkar usaha penyelundupan yang keterlaluan ini,” ujar Chris R. Shepherd, Deputy Regional Director dari TRAFFIC di Asia Tenggara.



“TRAFFIC senang melihat program pelatihan ini terbayar dalam penyitaan, penangkapan, dan kewaspadaan yang terus diterapkan di bandara, terutama oleh Departemen Konservasi Taman Nasional, Hewan dan Tanaman.”



Tulisan ini berdasar pada rilis berita dari TRAFFIC.



Exit mobile version