Site icon Conservation news

Walmart Menjawab soal Penghancuran Hutan Indonesia

Walmart memprotes pernyataan Greenpeace yang menyebut perusahaan retail ini terlibat penghancuran hutan di Indonesia. Walmart memasarkan produk Asia Pulp and Paper, anak perusahaan Sinar Mas Group yang bertanggung jawab atas penggundulan hutan Indonesia.



Walmart mengatakan, mereka telah bekerja sama dengan Greenpeace untuk mengurangi penghancuran hutan dan tidak memasarkan produk APP. Walmart mengaku terkejut Greenpeace menyebut mereka sebagai salah satu perusahaan yang memiliki andil merusak hutan tropis di Indonesia.



“Kami terkejut ketika Greenpeace menuding kami dalam laporan mereka, karena kami telah melakukan pembicaraan dengan kelompok itu dan melanjutkannya dengan kerja sama dengan berbagai proyek di seluruh dunia,” kata juru bicara Walmart, seperti dilansir www.mongabay.com.



Kalimantan.

Walmart mengaku sedang bekerja sama dengan Greenpeace membangun peternakan di Amazon. ”Secara keseluruhan, kami berkomitmen terhadap rantai ketersediaan kayu yang harus bisa dilacak. Kami membangun kerja sama dengan pemerintah, LSM, dan rekan bisnis lain untuk membangun sistem ketersediaan produk yang lebih baik, lebih transparan, dan berkelanjutan.”



Walmart di China masih memasarkan produk APP. Namun, menurut juru bicara Walmart, mereka telah mengambil langkah-langkah untuk menghentikan pengembangan produk lokal yang menggunakan produk APP dan mempertimbangkan penilaian lain yang bisa diambil terhadap produk tersebut.



Asian Pulp and Paper memiliki reputasi buruk dalam bidang lingkungan karena bertanggung jawab atas perusakan hutan di Sumatera, China, dan Kamboja. Dalam beberapa tahun terakhir, perusahaan raksasa dunia seperti Walmart, Ricoh, Office Depot, Staples, dan Woolworths menghentikan kontrak kerja sama dengan APP.



Anak perusahaan Sinar Mas Group itu kehilangan akreditasi yang dikeluarkan Forest Stewardship Council (FSC), badan yang berwenang mengeluarkan standar berbasis lingkungan untuk produk kayu dan kertas.



APP kemudian melakukan usaha pemasaran dengan cara membangun citra penghijauan. Kampanye tersebut ditanggapi para aktivis lingkungan sebagai contoh kesalahan interprestasi mengenai pelestarian lingkungan, dan hanya merupakan cara APP meraih kembali kepercayaan pasar.

Exit mobile version