Site icon Conservation news

Pedagang Cina Takut Akan Peraturan Impor Baru Atas Kayu Ilegal

China Timber and Wood Products Circulation Association (CTWPCA) berusaha mendirikan suatu badan untuk membantu para importir mengikuti peraturan lingkungan baru di Amerika Serikat dan Eropa yang melarang perdagangan kayu yang ditebang secara ilegal, menurut laporan International Tropical Timber Organization (ITTO).



Dalam edisi Tropical Timber Market Report 16-31 Agustus, ITTO melaporkan bahwa importir Cina takut gagal memenuhi persyaratan A.S dan U.E yang mengatur sumber dari produk kayu. Undang-Undang Lacey (A.S) dan FLEG-T (Eropa) menaruh beban tanggung jawab pada perusahaan pengimpor, membatasi mereka dengan hukum lingkungan negara produsen, bahkan ketika negara-negara tersebut tidak mau atau tidak dapat menegakkan peraturan mereka. Perusahaan yang diketahui menggunakan sumber kayu yang ditebang dengan ilegal dapat terkena denda atau lebih buruk lagi. Gibson Guitar, sebuah perusahaan yang dituduh menggunakan rosewood gelap dari Madagaskar, adalah perusahaan yang pertama kali dituntut dan diselidiki di bawah Undang-Undang Lacey, yang diamandemenkan di tahun 2008 memuat “siapa pun yang mengimpor, mengekspor, memindahkan, menjual, menerima, memperoleh atau membeli produk kayu yang terbuat dari kayu ilegal, yang tahu atau seharusnya tahu bagwa kayu tersebut ilegal”. Kasus Gibson ini ditunda.



Menurut ITTO, CTWPCA percaya bahwa pedagang membutuhkan “bimbingan dan dukungan” pada persyaratan internasional baru ini. Badan tersebut juga akan menyiapkan “sistem perwakilan yang bertanggungjawab” untuk impor kayu, mencari dan mengatasi korupsi dalam sektor impor dan perdagangan kayu, dan bertujuan menolong pedagang kayu Cina memenuhi standar internasional.



Cina telah memiliki pedoman yang mengatur perusahaan Cina yang menjalankan konsesi hutan di luar negeri. Ini memaksa perusahaan untuk tunduk pada hukum lingkungan setempat dan mengukur untuk mengurangi polusi. Bagaimanapun juga tidak ada indikasi bahwa peraturan wajib ini ditegakkan.



Berita mengenai ketertarikan CTWPCA dalam mendirikan badan kayu muncul ketika impor potongan kayu ke Propinsi Guangdong mencapai catatan tingkat tertinggi di periode Januari hingga Juli 2010. Sekitar 719.000 meter kubik potongan kayu diimpor, naik 60 persen dari periode yang sama tahun lalu, menurut data dari Bea Cukai Huangpu. Sekitar 57 persen potongan kayu ini muncul dari Eropa dan Asia.



Peningkatan impor potongan kayu ini disebabkan oleh pulihnya ekonomi global dan naiknya permintaan di Cina untuk konstruksi dan perabotan.





Exit mobile version