Site icon Conservation news

Norway Lepaskan Diri dari Perusahaan Penebangan Malaysia Akibat Perusakan Hutan Hujan

Dana pensiun Pemerintah Norwegia menjual seluruh saham sebesar 16 juta dari Samling Global, sebuah perusahaan kayu Malaysia, setelah menyimpulkan bahwa perusahaan tersebut telah melakukan “pelanggaran serius” dengan menebangi pohon di luar wilayah konsesi dan menghancurkan hutan hujan yang dilindungi, menurut laporan Bruno Manser FUnd. Penjualannya, sebesar USD 1,2 juta, mewakili sekitar 0,3 persen dari saham perusahaan yang beredar berdasarkan penutupan harga pasar hari ini di Hong Kong.



Keputusan untuk menjual saham tersebut merupakan lanjutan dari investigasi atas operasi Samling di Sarawak, Malaysia, di Pulau Borneo oleh Dewan Etik Dana Pensiun Pemerintah. Dewan tersebut mendokumentasikan “pelanggaran secara luas dan berulang atas persyaratan perijinan, peraturan, dan instruksi lainnya di kesemua dari enam wilayah konsesi yang telah diperiksa”. Tercatat “pelanggaran yang sangat serius, seperti menebangi pohon di luar wilayah konsesi, menebang di wilayah yang dilindungi yang dikecualikan dari konsesi oleh pihak yang berwenang dalam rangka untuk diintegrasikan ke sebuah taman nasional yang telah ada, dan memuali kembali penebangan tanpa Penaksiran Dampak Lingkungan.”



Jalan untuk penebangan di Konsesi Samling

Sigbjorn Johnsen, Menteri Keuangan Norwegia, mengatakan operasi hutan Samling “berkontribusi pada penebangan liar dan kerusakan lingkungan yang parah.”



Samling dikritik secara luas oleh para pemerhati lingkungan atas praktek penebangannya, yang telah menghancurkan petak-petak hutan hujan yang memiliki kekayaan biologi dan membuat konflik dengan masyarakat hutan, termasuk suku Penan di Sarawak. Menurut Bruno Manser Fund, LSM yang berkampanye atas nama masyarakat hutan Sarawak, perusahaan tersebut diduga membayar kembali Kepala Menteri Sarawak, Abdul Taib Mahmud, untuk menutup mata pada penebangan. Investigasi terakhir telah menemukan bahwa Taib mengendalikan properti seharga ratusan juta dollar di Kanada, Australia, Inggris, dan Amerika Serikat meski gajinya kurang dari USD 200.000 per tahun.



Saat ini Samling terdaftar dalam pasar bursa Hong Kong. Keberadaannya dalam daftar didukung oleh Credit Suisse, HSBC dan Macquarie Securities Ltd.



Penyelidikan Pemerintah Norwegia atas Samling muncul atas desakan Yayasan Hutan Hujan Norwegia.



Norwegia saat ini merupakan pendana terbesar dari konservasi hutan tropis di dunia, dengan komitmen sebesar lebih dari USD 500 juta per tahun untuk usaha pengurangan penggundulan hutan.

Exit mobile version