Site icon Conservation news

Hadapi Moratorium dan Kritik di Indonesia, Sinar Mas Cari Kesempatan Baru untuk Minyak Kelapa di Liberia

Golden Agri-Resources Singapura, pemegang saham Sinar Mas yang tengah dilawan, mengatakan mereka akan membentuk kerja sama dengan pemerintah Liberia untuk mendirikan perkebunan seluas 220.000 hektar di negara Afrika Barat, menurut laporan Jakarta Globe.



Joint venture selama 25 tahun dengan harga USD 1,6 milyar ini akan mendirikan kompleks minyak kelapa di sebelah selatan Liberia. Golden Veroleum, anak perusahaan Golden Agri-Resources, memimpin proyek ini yang sedang mencari investor luar tambahan.



Pengumuman ini dikeluarkan saat Golden Agri-Resources menghadapi kritik yang menggunung dari kelompok lingkungan hidup atas performa lingkungannya di Indonesia. Minggu lalu Burger King mengumumkan bahwa mereka akan mengakhiri hubungan dengan PT Smart, anak perusahaan Golden Agri-Resources, setelah audit menunjukkan bahwa perusahaan tersebut telah membuka hutan hujan tropis dan lahan gambut di Borneo dan Sumatera, melanggar hukum Indonesia dan standar perusahaan itu sendiri. PT Smart telah kehilangan General Mills, Unilever, Kraft, dan Nestle sebagai konsumen mereka dan sedang dalam tekanan dari pembeli besar lainnya, termasuk Cargill, untuk meningkatkan operasinya.



Sinar Mas Group juga menghadapi kemungkinan terbatasnya ekspansi di masa depan di bawah pengajuan moratorium pada pengubahan fungsi lahan gambut dan hutan alam. Moratorium ini merupakan bagian dari kerjasama pemerintah dengan Norwegia untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dari penggundulan hutan dan degradasi. Moratorium ini akan berlaku di tahun 2011.



Petani Indonesia dan Malaysia kini mencari kesempatan untuk memperluas ke luar negeri. Afrika, di mana spesies kelapa sawit di Indonesia dan Malaysia berasal, merupakan target yang menarik.



Liberia kekurangan industri minyak kelapa komersial. Kebanyakan dari produksi tahunannya – saat ini sekitar 6.000 metrik ton menurut USDA – langsung masuk ke konsumsi domestik. Golden Agri-Resources bertaruh pada stok genetik yang telah ditingkatkan dan teknik penanaman yang efisien secara substansial dapat meningkatkan produktifitas perkebunan Liberia. Tahun lalu, Sime Darby, seorang produsen minyak kelapa Malaysia, mengatakan mereka akan menginvestasikan USD 640 juta pada sektor minyak kelapa Liberia.



Liberia sedang memulihkan diri dari perang sipil brutal yang berlangsung dari 1989-2003. Ekonominya naik 9,4 persen di 2008, setelah naik 7,8 persen di 2007, 9,8 persen di 2006, dan 21,8 persen di 2005.



Kelapa sawit merupakan bibit minyak komersial dengan panen tertinggi di dunia. Minyak kelapa digunakan dalam produk makanan, untuk kepentingan industri, dan biodiesel.



Exit mobile version