Mongabay.com diawali sebagai usaha untuk menyelamatkan hutan hujan. Transkrip dari siaran radio.
Berikut adalah VOA Special English Development Report.
Dua belas tahun yang lalu, seorang pengelana muda bernama Rhett Butler dari San Fransisco, California, mengunjungi hutan hujan Sabah di Borneo Malaysia. Di salah satu wilayah hutan hujan, ia melihat orangutan bergerak di antara pepohonan. Itu adalah pemandangan untuk diingat, di daerah untuk diingat.
Namun beberapa minggu kemudian, di rumahnya, Rhett Butler mendapat berita bahwa pepohonan di hutan yang ia kunjungi sudah ditebangi.
Pengalaman itu membuat Rhett Butler mulai menulis buku tentang hutan hujan dan ancaman-ancaman atas keberadaannya. Namun ia tidak menerbitkan bukunya. Justru, di sembilan puluh sembilan, dia menggunakan penelitian untuk bukunya untuk menciptakan situs web. Situs tersebut adalah Mongabay.com. Namanya dieja m-o-n-g-a-b-a-y.
Rhett Butler menamai situsnya atas Nosy Mangabe, sebuah pulau lepas Madagaskar. Tujuannya adalah untuk memberi informasi bagi publik tentang hutan hujan tropis. Namun subyeknya meluas. Mantan pebisnis, dia menjadi penulis yang dihormati tentang ilmu dan kisah-kisah lingkungan hidup.
Populeritas Mongabay.com menarik pengiklan. Iklan kecil di situsnya membayar operasinya. Mongabay kini telah berkembang dan mengarah pada situs-situs lain. Sebagai contoh, ada situs untuk anak-anak, kids.mongabay.com. Lainnya lagi, WildMadagascar.org, merupakan situs tentang negara pulau yang oleh Rhett Butler dibilang sebagai tempat favoritnya.
Dia berkelana ke seluruh dunia pada beberapa kunjungan besar setiap tahunnya. Peralatan kerjanya komputer laptop, kamera dan terkadang peralatan selam.
Dia sering menelepon para ahli untuk informasi bagi ceritanya. Sebagai contoh, ia mewawancara Alison Jolly, ahli utama pada kukang ekor cincin. Dan minggu yang lalu ia menulis tentang hewan lain, macan tutul salju yang langka. Dia mewawancara Rodney Jackson, biologis yang mendirikan Snow Leopard Conservancy.
Kisah semacam ini telah menjadikan Mongabay tempat favorit di Internet untuk peneliti, siswa, dan guru. Di bulan April, Time.com menyebutnya sebagai satu dari limabelas situs web teratas tentang iklim dan lingkungan hidup.
Rhett Butler mengatakan dia khawatir tentang bagaimana krisis ekonomi di dunia saat ini akan berdampak bagi usaha pelestarian lingkungan. Sebagai contoh, dia mengatakan jatuhnya harga minyak akan mengurangi ketertarikan untuk mengembangkan tenaga surya. Namun ia juga menyinggung laporan baru Perserikatan Bangsa-Bangsa mengenai “pekerjaan ramah lingkungan”. Laporan itu menyebutkan usaha untuk melawan perubahan iklim mungkin akan berujung pada jutaan pekerjaan di bidang biofuel di dua ribu tiga puluh.
Dan itulah VOA Special English Development Report, ditulis oleh Jerilyn Watson.