Site icon Conservation news

Penipuan Amazongate

Sunday Times selama akhir minggu menarik kembali kolom yang menuduh Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) melakukan “klaim hutan hujan palsu” saat mereka mengutip laporan yang memperingatkan bahwa hingga 40 persen Amazon dapat terpengaruh “secara drastis” oleh perubahan iklim.



Kolom “Amazongate”, ditulis oleh Jonathan Leake, Redaktur Ilmu & Lingkungan dari Sunday Times, langsung terjerat oleh skeptik iklim setelah bukti yang digunakan untuk mendiskreditkan IPCC hanya setelah dua minggu diketahui menggunakan data glester yang buruk di dalam penaksiran iklim 2007-nya.



Menurut Woods Hole Research Institute, kelompok yang melakukan penelitian aslinya yang dikutip di dalam laporan IPPC, peta di atas merupakan “produk dari usaha pemantauan kekeringan yang sedang berlangsung milik kami dari Okt. 2005, bulan terbutuk yang kami miliki dalam rekaman kami dari tahun 1995.” Peta tersebut menunjukkan kelembaban yang tersimpan di dalam tanah yang bisa digunakan oleh tanaman, yang kami sebut ‘Air Tersedia untuk Tanaman’ (‘Plant-Available Water’ / ‘PAW’), yang memperlihatkan persentase total kapasitas simpanan air di 10 m bagian teratas tanah pada titik mana pun; %PAW merupakan salah satu dari indikator terkuat yang kami miliki parahnya kekeringan dan hutan yang rentan pada api. Milik Woods Hole Research Institute.

Kritik Leake adalah bahwa IPCC mengutip laporan yang dipublikasikan di tahun 2000 oleh WWF, sebuah kelompok lobi lingkungan hidup, dari pada penelitian ilmiah. Dia menuliskan bahwa laporan tersebut ditulis oleh “dua aktivis lingkungan” yang agaknya mendapat insentif untuk membesar-besarkan dampak dari perubahan iklim pada hutan hujan terbesar di planet ini.



Namun kini Sunday Times telah menghapus kolom Leake dari situs webnya dan mengeluarkan permintaan maaf, mengakui bahwa klaim Amazon benar-benar didukung oleh penelitian ilmiah. Sunday Times juga mengetahui kesalahan arah dalam salah satu sumber kisahnya – Simon Lewis dari University of Leeds di Inggris – dikutip.

Kolom tersebut mungkin saja telah melanggar Kode Etik Redaktur yang mensyaratkan redaktur untuk memperbolehkan “kesempatan yang adil untuk menjawab”. Andrew Rowell, penulis utama dari laporan WWF yang dikritik oleh Leake tidak pernah dihubungi oleh Sunday Times.



Leake disadarkan atas kesalahannya sebelum publikasi kolomnya. Daniel Nepstad, ilmuwan yang melakukan penelitian kekeringan yang asli di Amazon, memberikan mongabay.com di awal bulan Februari salinan dari pesan yang ia kirim ke Leake setelah redaktur Sunday Times tersebut mengontaknya untuk informasi latar belakangnya pada dampak kekeringan pada hidup pohon di hutan hujan Amazon. Nepstad menjelaskan pada Leake bahwa percobaan pengecualiannya tentang curah hujan di Amazon menunjukkan pepohonan mulai sekarat segera setelah tiga tahun curah hujannya di bawah rata-rata. Peneliti ini memperkirakan bahwa “sekitar separuh dari hutan di Amazon Brazil secara berkala terekspos pada kekeringan yang parah dan penipisan kelembaban tanah” dan 31 persen mencapai “kekeringan tingkat kritis”. Penelitian setelahnya, dipublikasikan setelah laporan WWF yang sekarang kontroversial, telah mengaitkan kekeringan di Amazon pada pemanasan suhu laut di Atlantik tropis. Sebelumnya, diperkirakan el Niño adalah penyebab satu-satunya kekeringan di wilayah tersebut, namun jangka waktu kekeringan terparah Amazon – yang berlangsung dari 2005 hingga 2006 – tidak sesuai dengan el Niño.



Teks utuh atas permintaan maaf dari Sunday Times:





Liputan sebelumnya mengenai berita ini



The Amazongate fiasco Februari 03, 2010
Sebuah klaim diterbitkan dalam Sunday Times mengenai kebenaran dari pernyataan-pernyataan yang diterbitkan dalam laporan Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) dapat membuat koran Inggris tersebut terkena masalah.



Exit mobile version