Obat yang diperoleh dari tumbuhan asli hutan hujan Australia bisa saja menjadi senjata baru melawan kanker, menurut AFP. QBiotics Ltd telah mengeluarkan pernyataan yang mengumumkan bahwa sebuah obat yang terbuat dari bibit semak-semak hutan hujan telah berhasil mengobati tumor di lebih dari 150 hewan, dan perusahaan ini sekarang sedang mempersiapkan menguji obat tersebut pada manusia.
Dikenal sebagai EBC- 46, obat ini mungkin dapat mengobati berbagai macam kanker, termasuk tumor kulit, payudara, prostat, kepala, dan leher. Obat ini bekerja dengan mengubah sel putih untuk tumbuh, yang mana mereka serang.
Di luar pengumuman yang menjanjikan ini, penelitian perusahaan tersebut belum dipublikasikan dan percobaan pada manusia akan diperlukan untuk memutuskan efisiensi obat melawan kanker pada manusia.
Meski begitu, menurut Chief Executive dari QBiotics, Dr. Victoria Gordon, obat tersebut membuktikan pentingnya melestarikan hutan hujan dunia, yang semakin menghilang dalam tingkatan 80.000 akre (32.300 hektar) per hari.
“Hutan hujan dunia adalah sumber biologis menakjubkan yang perlu kita lestarikan dan hargai,” ujar Gordon dalam sebuah pernyataan seperti yang dilaporkan oleh AFP. “Tidak hanya mereka memegang kunci bagi banyak obat, mereka merupakan rumah bagi lebih dari separuh dari seluruh spesies yang berbagi planet dengan kita.”
Para ahli mengatakan Bumi telah memasuki periode kepunahan massal akibat aktivitas manusia, seperti penggundulan hutan dan perusakan habitat. Tingkat kepunahan telah meningkat hingga sekitar 100 hingga 1000 kali lebih tinggi dari tingkat sebelumnya. Pada kenyataannya, banyak spesies menghilang bahkan sebelum mereka dinamai dan ditemukan oleh ilmuwan, apa lagi diuji untuk keperluan pengobatan.
Penggundulan hutan sebagian besar disebabkan oleh bisnis besar dan pasar global untuk komoditas murah, seperti sapi, kelapa sawit, kayu, dan, seringkali sekali pakai, produk kertas.